Rabu, 30 Maret 2016

Lumpoe dan Lumboi

     Lumpoe atau Mimpi adalah sebuah pengalaman alam bawah sadar yang melibatkan indra pendengaran, penglihatan, pikiran, perasaan dan indra lainnya.




     Mimpi juga menjadikan seseorang ketakutan yang luar biasa hingga terbawa kedunia nyata karena disebabkan oleh mimpi buruknya dan ingatannya sendiri yang tidak mudah ia lupakan walaupun itu tidak akan terjadi seperti yang ia lihat dalam alam bawah sadarnya.

     Mimpi juga membuat seseorang akan semangat bagi yang mempercainya, bahwa ia meliat dirinya dalam mimpi akan sukses dalam hal yang sedang dia jalani, namun sebenarnya apapun yang kita lakukan adalah harus kita awali dengan niat dan diteruskan dengan usaha baik itu fisik maupun pikiran dan meminta bantuan pada Allah Ta'ala.
mimpi juga tidak membuat kita lebih kaya tanpa kita bekerja dan berusaha.

     Sebuah generasi yang turun temurun menerjemahkan mimpi untuk berjudi dalam hal ini adalah judi buntut. Dalam bahasa Aceh (dari Lumpoe keu Lumboi ) yang artinya dari Mimpi ke Nomor. Orang yang membeli nomor tersebut sering menanyakan mimpi-mimpi apa saja pada kerabatnya. Dan apabila mereka menyebutkan sebuah nomor dan nomor inilah yang akan dibeli oleh sipenjudi..

   Kita sebagai generasi muda harus menghentikan kegiatan-kegiatan tersebut, karena selain melanggar Syariat Islam juga akan merusak masa depan kita, dan menguras harta kekayaan kita..


 

Selayang Pandang Manuskrip Aceh

Bismillahirrahmannirrahim
Assalamuua'laikum Waramatullah Warabakatu..

Naskah Kuno (Manuskrip), dalam bahasa Inggris (Manuscript) dan bahasa Belanda (handskript) adalah suatu penulisan kata-kata dan peninggalan sejarah masa yang telah lewat, baik itu lima puluh (50) tahun atau bahkan berabad-abad yang lalu. Suatu bangsa yang berdaulat selalu memiliki naskah-naskah yang sangat penting, baik yang membahas tentang tata negara, agama, pendidikan, syair dan naskah-naskah yang membahas tentang lainnya.

Manuskrip juga disebut dalam bahasa Aceh dengan Kitab Tuleh Jaroe atau Tulisan Pureeh Jok.

Kata Naskah berasal dari bahasa Arab yaitu Nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.

Aceh adalah sebuah wilayah yang teletak di penghujung pulau Sumatera dan orang Arab menyebutnya dengan kata Sumuthrah. Di Aceh ini telah berdiri tiga Kerajaan Islam dan salah satunya yang tertua adalah Kerajaan Islam Samudra Pasai dan kemudian Kerajaan Islam Lamuri dan yang terakhir adalah Kerajaan Aceh Darusalam.

Khususnya pada Aceh Darussalam banyak sekali terdapat manuskrip-manuskrip yang membahas tentang beberapa hal yaitu Ushul Fiqh, Tasauf, Jihad Fi Sabillillah, Pendidikan, Politik, Ekonomi (Jual-Beli) dan Hukum hingga tentang medik (kesehatan).

Sebagian dari naskah-naskah tersebut telah disimpan di lembaga-lembaga pemerintah seperti museum negri Aceh yang menyimpan  sekitar 1800-an naskah dan PDIA, Museum Ali Hasyimi, dan pada Arsip Pemerintah Aceh dan koleksi pribadi seperti LuengPutu Manuskrip dan Rumoeh Manuskrip.

Demikian sekilas tentang maksud dari Naskah dan semoga kita menjadi pelopor untuk menyelamatkan naskah-naskah di negri kita masing-masing.


Wassalam..

Akbar Ra Ubabdar

anggota MAPESA (Masyarakat Peduli Sejarah Aceh).